Rafting pangalengan bandung. Kalau di Ciwidey, ada Situ Patengan, di Pangalengan terdapat Situ Cileunca, juga perkebunan teh Malabar, wisata petik stroberi, pemandian air panas alami, serta rafting pastinya. Jangan lewatkan juga menikmati budaya Sunda setempat di Desa Lamajang. Kawasan ini populer dengan budaya budaya Kampung Cikondang. Di sini kami bisa menikmati seni budaya serta terdapat homestay sambil menikmati kuliner dari hasil pertanian serta peternakan masyarakat desa. Berbagai rumah budaya Sunda berusia ratusan tahun tetap tegak berdiri di desa ini.
Di Pangalengan ada kurang lebih lima rumah budaya Sunda yang umurnya lebih dari 300 tahun. Rumah budaya di Cikondang sekarang tak sedikit diminati wisatawan yang menyukai wisata sejarah. Di Cikalong pula terdapat satu rumah budaya yang setiap Muharram rutin menjadi baginda rumah penyelenggaraan upacara adat“Kukud Taun”.Di rumah budaya Kabuyutan ada satu alat yang bernamagoong rentengyang diketahui tinggal dua serta hanya ada di wilayah Pangalengan.
Sementara Situ Cileunca ada sertaau buatan yang dibuat pada zaman Hindia Belanda untuk pembangkit listips tenaga air (PLTA) serta menyuplai keperluan pengairan, namun juga menjadi magnet bagi pecinta olahraga air semacam perahu tradisional, jetski, serta arung jeram(rafting). Di Palayangan mempunyai 14 jeram menantang yang tepat bagi para pengarung jeram pemula sebab lintasannya tak berbahaya serta arusnya tak terlalu kencang. Perkebunan teh Malabar ramai dikunjungi wisatawan, apalagi hari Sabtu serta Minggu. Perkebunan ini tergolong perkebunan teh tertua peninggalan Hindia Belanda. Di sini kami bisa menonton bangunan-bangunan khas Belanda, tergolong bekas pabrik.
Situs makam Bosscha adalah salah satu sejarah peninggalan Hindia Belanda juga berada di Pangalengan. Kurang lebih 9 km dari Desa Banjarsari, alias 3 km dari perkebunan Malabar di Leuweung Letik. KAR Bosscha adalah arsitek serta pengelola kebun teh Malabar serta sangat betah tinggal Malabar. Bosscha memimpin perkebunan teh Malabar sampai meninggal pada 26 November 1928. Sebelumnya dirinya minta apabila meninggal supaya dimakamkan di antara rerimbunan semak pohon teh di perkebunan Malabar